Membangun Komunikasi Efektif Guna Mensosialisasikan 

Kegiatan 5M Di Masa Pandemi Covid-19

 

Disusun Oleh :

 

Kenanga Rara Ayunita Harianja 1806015047

 

Abstrak

 

Latar Belakang Masalah : Masa pandemi covid-19 sudah berlangsung hampir 2 tahun lamanya, selama itulah segala peraturan mengenai tatanan bersosialisasi di masyarkat ditegakkan. Peraturan tersebutlah yang membentuk kebiasan baru yang ada di masyarakat. Salah satu hal yang kini menjadi kebiasaan masyarakat adalah kegiatan 5M, kegiatan ini merupakan salah satu dari sekian banyak peraturan yang mulai dibiasakan di masyarakat. Kegiatan 5M sendiri memang sudah menjadi kebiasaan baru di beberapa bagian masyarakat saja, karena masih banyak juga yang belum bisa mengerti bagian-bagian dari kegiatan ini seluruhnya. Maka dari itu diperlukan komunikasi yang efektif guna mensosialisasikan kegiatan 5M ini, apalagi di masa pandemi covid-19  yang kian mengganas seperti ini. Komunikasi efektif merupakan komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang lain yang dapat dilihat dalam proses komunikasi.Tujuan komunikasi efektif adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. Dalam hal ini komunikasi yang efektif adalah pemberi pesan yakni aparat bertanggung jawab dapat mensosialisasikan kegiatan 5M k masyarakat, dan akhirnya bisa dilaksanakan oleh masyarakat dengan mentaati kegiatan tersbut hingga menjadi bagian kebiasaan hidup baru di era pandemi. Tujuan : tujuan dari tulisan ini adalah, guna melihat seberapa baik aparatur yang bertanggung jawab dalam mensosialisasikan kegiatan 5M bisa menerapkan di masyarakat. Dari hal ini bisa kita lihat menggunakan komunikasi efektif yang digunakan, seberapa besar berdampak pada perubahan sosial yang ada di masyarakat. 

 

Kata Kunci : Komunikasi Efektif,  Kegiatan 5M

BAB I

PENDAHULUAN

            Pandemi covid-19 kian mengganas, banyak orang yang sudah terinfeksi akibat virus ini. Sebagian besar masyarakat sudah menjadi korban dari virus ini, ada yang selamat dan ada juga yang tidak selamat akibat virus covid-19. Pemerintah kian mempertegas beberapa peraturan yang harus di taati oleh sebagian besar masyarakat. Dari awal pandemi memang sudah banyak beberapa peraturan yang terbentuk. Sebagai pendahuluan, peraturan yang terbentuk diawal pandemi adalah 3M. Kegiatan 3M sendiri berupa mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Namun berjalan nya waktu dan virus covid-19 yang semakin mengganas, akhirnya peraturan baru dikeluarkan yakni peraturan 5M. Kegiatan ini masih berisi ketiga kegiatan diawal, namun ditambahkan 2 kegiatan lain seperti menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Sehingga kegiatan 5M merupakan kepanjangan dari mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Pada awal penegakkan kegiatan ini memang menimbulkan pro juga kontra di sebagian besar masyarakat, akibat dari dua kegiatan baru yang ada. Kegiatan kerumunan dan mengurangi mobilitas sangat sulit diterima oleh masyarakat, umumnya pedagang juga pekerja lapangan. Hal ini menyulitkan ruang kerja mereka dalam hal mencari nafkah. Memang sebenarnya kegiatan mereka bukan dihilangkan sepenuhnya, tetapi hanya dibatasi pada jam-jam tertentu agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Kebiasaan pedagang saat berjualan ada kerumunan orang yang mengantre membeli, belum lagi pekerja lapangan yang harus bertemu banyak orang atau pekerja yang harus menggunakan transportasi umum. Hal-hal tersebutlah yang kemudian menyulitkan aparatur yang bertanggung jawab kesulitan dalam memberikan sosialisasi mengenai kegiatan 5M tersebut dan menerapkan nya di masyarakat.

Masyarakat perlu suatu cara guna mendengar sosialisasi dari 5M ini dengan baik, seharusnya aparatur yang bertanggung jawab dapat memikirkan hal lain guna penyampaian yang baik dan bisa diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini maka dibutuhkanlah komunikasi efektif guna mensosialisasikan kegiatan 5M dengan baik, agar terjadinya perubahan sikap di masyarakat dan bisa membantu menurunkan penambahan kasus covid-19. Komunikasi efektif berguna dalam membantu memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. Dalam hal ini penyampai informasi mengenai kegiatan 5M adalah aparatur yang bertanggung jawab seperti Polisi maupun satpol PP, dan yang menerima pesan nya adalah masyarakat agar bisa mematuhi peraturan yang disampaikan.

BAB II 

PEMBAHASAN


A.                KOMUNIKASI EFEKTIF

Pengertian Umum Komunikasi Efektif

    Secara pengertian komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Komunikasi efektif memungkikan seseorang dapat saling bertukar ide, pemikiran, pengetahuan dan informasi sedemikian, sebaik mungkin. Dengan kata lain komunikasi efektif merupakan penyajian pandangan oleh pengirim dengan cara yang paling dipahami oleh penerima

    Komunikasi dapat efektif, apabila pesan diterrima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan. Pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003). 

Pengertian KBBI

    Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan arti kata efektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya).

Dengan demikian, komunikasi  efektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami atau menimbulkan efek tertentu.

Pengerti Menurut Ahli

    Adapun pengertian komunikasi efetif menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Judy Pearson dan Paul Nelson (2009) menyatakan bahwa komunikasi efektif dikenal juga sebagai kompetensi komunikasi yang didefinisikan secara sederhana sebagai kemampuan untuk bertukar makna secara efektif melalui sebuah sistem simbol yang umum, tanda, atau perilaku.
  • Onong Uchjana Effendy dalam Kamus Komunikasi (1999) menyatakan bahwa komunikasi efektif jika komunikasi yang dilancarkan menimbulkan efek kognitif, efek afektif atau efek konatif pada komunikan, sesuai dengan tujuan komunikator. 
  • Stewart L. Tubs dan Sylvia Moss (1974) dalam Rakhmat (2001 : 13) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan 5 (lima) hal, yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan.

    Unsur-Unsur Komunikasi Efektif 

    Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: niat,minat, pandangan, lekat, dan libat. Niat menyangkut:

    Apa yang akan disampaikan 

  • Siapa sasaranya
  •  Apa yang akan dicapai
  • Kapan akan disampaikan 
  • Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:
  • Faktor obyektif: merupakan rangsang yang kita terima
  • Faktor subyektif: merupakan factor yang menyangkut diri si penerima stimulus
  • Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan,pekerjaan, pengalaman dan kerangka pikir seseorang.
  • Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
  • Libat,merupakan keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.

Tujuan Komunikasi Efektif

  • Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.
  • Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

Fungsi Komunikasi Efektif

Fungsi dari komunikasi efektif yaitu:

  1. Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
  2. Eksistensi Diri (Self Existence)
  3. Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
  4. Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
  5. Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress).

Menurut William I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978

  • Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
  • Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
  • Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
  • Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
  • Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.

Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:

  1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
  2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
  3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau perkumpulan

Fungsi lainnya yaitu :

  • Sebagai informasi
  • Sebagai sosialisasi
  • Sebagai motivasi
  • Sebagai perdebatan dan diskusi
  • Sebagai pendidikan atau ilmu
  • Sebagai hiburan
  • Memajukan kehidupan
  • Sebagai integrasi

Proses Komunikasi Efektif

  1. Proses komunikasi efektif dimulai ketika sumber pesan memiliki sebuah ide yang akan disampaikan kepada penerima pesan.
  2. Sumber pesan kemudian melakukan encoding atau penyandian terhadap ide tersebut ke dalam bentuk lambang-lambang yang bermakna.  
  3. Seperangkat lambang yang bermakna itulah yang disebut dengan pesan. Sumber pesan kemudian mengirim pesan tersebut kepada penerima pesan melalui saluran komunikasi yang tepat, secara tatap muka ataupun melalui media.
  4. Penerima pesan kemudian menerima dan melakukan decoding terhadap pesan yang diterima. Setelah itu, penerima pesan memberikan pesan umpan balik kepada sumber pesan.
  5. Agar pesan umpan balik dapat diterima dan dipahami sumber pesan, penerima pesan melakukan encoding terhadap pesan umpan balik kemudian mengirim pesan umpan balik tersebut melalui saluran komunikasi yang tepat.
  6. Sumber pesan kemudian menerima, melakukan decoding, dan memberikan tanggapan  terhadap pesan umpan balik yang disampaikan penerima pesan.

Hambatan Komunikasi Efektif

Selama proses komunikasi efektif berlangsung tak jarang ditemui berbagai macam hambatan antara lain hambatan fisik, hambatan semantic, hambatan budaya, hambatan psikologis, dan hambatan fisiologis.   

  • Hambatan fisik atau hambatan lingkungan yang tidak mendukung berlangsungnya komunikasi efektif seperti suara yang berisik, pencahayaan yang kurang, lingkungan yang terlalu panas atau dingin yang dapat mengganggu konsentrasi dan mental partisipan komunikasi.
  • Hambatan semantik adalah hambatan yang terjadi karena perbedaan bahasa, jargon, dan lain sebagainya yang digunakan oleh partisipan komunikasi.
  • Hambatan budaya adalah hambatan yang ditimbulkan oleh latar belakang budaya masing-masing partisipan. Hal ini dapat terjadi karena latar belakang budaya membentuk bagaimana cara kita berpikir dan berperilaku sehingga memengaruhi pula dalam memaknai sebuah pesan.
  • Hambatan psikologis adalah hambatan yang timbul karena faktor psikologis masing-masing partisipan komunikasi. Yang termasuk hambatan psikologis adalah kesalahan dalam persepsi, rasa tidak percaya, emosi negatif, dan pikiran yang memengaruhi proses komunikasi.
  • Hambatan fisiologis berkaitan dengan keterbatasan tubuh dan pikiran masing-masing partisipan komunikasi seperti memori, perhatian, dan persepsi. Hambatan fisiologis ditimbulkan dari dalam diri individu misalnya kurang mampu mendengar orang lain, tidak menaruh perhatian, serta emosi yang tidak stabil.  

Manfaat Komunikasi Efektif

Manfaat komunikasi efektif di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Pesan yang disampaikan oleh partisipan komunikasi dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh masing-masing.
  • Masing-masing partisipan komunikasi dapat mengerti dan memahami pesan yang disampaikan sesuai dengan maksud dan harapan masing-masing.
  • Kesalahpahaman dan konflik dapat dihindari atau diselesaikan dengan cepat.
  • Semakin eratnya hubungan yang terjalin di antara partisipan komunikasi.

B. Mengenal Protokol Kesehatan 5M untuk Cegah COVID-19

  1. Memakai Masker

Himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya merupakan salah satu adaptasi kebiasaan baru di era pandemi COVID-19. Terkait penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika terdapat anggota keluarga yang terinfeksi dan merasa mengalami gejala COVID-19. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan masker ini antara lain:

  • Pastikan sisi masker yang berwarna menghadap keluar
  • Tempatkan pita logam atau tepi masker yang kaku di atas hidung
  • Masker harus menutupi hidung dan mulut hingga dagu
  • Hindari menyentuh masker saat dikenakan
  • Lepaskan masker dari belakang telinga atau kepala
  • Segera buang masker setelah digunakan dan cuci tangan
  • Hindari menggunakan masker lebih dari satu kali

2.                  Mencuci Tangan

Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu adaptasi kebiasaan baru protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang maksimal, biasakan mencuci tangan setidaknya selama 20 detik. Anda disarankan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun secara berkala. Jika tak ada air dan sabun, anda bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari kuman-kuman yang menempel.

3.                 Menjaga Jarak

Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”

Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. 

Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis, antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan sebagainya.

4.                 Menjauhi Kerumunan

Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.

Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona. 

5.                 Mengurangi Mobilitas

Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.

Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.

BAB III

PENUTUP

A.                KESIMPULAN

Komunikasi merupakan landasan bagi segala bidang, dalam hal ini aparatur yang bertanggung jawab memberikan arahan mengenai peraturan 5M sperti pemerintah, polisi, satpol PP hingga media harus bisa mensosialisasikan kegiatan ini ke masyarakat dengan efektif. Proses komunikasi efektif merupakan suatu penyampaian pesan, ide, kepada orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama sesuai dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah memudahkan dan melancarkan pencapaian tujuan. Unsur dasar komunikasi terdiri atas komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi, komunikan, lingkungan, dan umpan balik.

Kemampuan menerapkan komunikasi yang efektif dalam mensosiliasaikan kegiatan 5M oleh aparat yang bertanggung jawab, diharapkan mampu menghasilkan perubahan kebiasaan di masyarakat dan juga masyarakat bisa mengikuti serta mentaati seluruh peraturan yang telah ditetapkan. Karena semua peraturan yang dibuat oleh pemerintah serta ditegakkan oleh aparat yang bertanggung jawab adalah kebaikan untuk kita sebagai masyarakat agar terhindar dari penyakit dari virus covid-19 yang tengah mengganas saat ini. 

B. SARAN

    Sebagai seorang mahasiswa, saya berharap para aparatur yang bertanggung jawab mengenai sosialisasi kegiatan 5M dapat menerapkan komunikasi efektif dalam mengarahkan masyarakat untuk mentaati peraturan dan kegiatan tersebut. Saya berharap tidak ada lagi paksaan, penindasan maupun kekerasan yang aparat lakukan untuk mensosialisasikan seluruh peraturan untuk mencegah penularan covid-19. Ada banyak cara baik yang bisa dilakukan oleh para aparatur agar masyarakat bisa mengerti dan bisa menerapkan seluruh peraturan serta kegiatan dalam kehidupan sehari-harinya. Mungkin memang tidak akan semua yang bisa mengerti akan peraturan yang dibuat, tetapi sebagian usaha yang baik tidak akan mungkin tidak menghasilkan suatu yang baik juga. Pasti akan banyak yang patuh juga mau menerapkan kegiatan yang disosialisaikan, hanya kembali pada penegakkan nya saja. Apakah mampu menerapkan komunikasi yang efektif supaya bisa menghasilkan perubahan besar di masyarakat berupa kepatuhan dan penerapan kebiasaan baru kegiatan 5M untuk mencegah covid-19.

 

Comments

Popular posts from this blog

3 Strategi Kunci Pembelajaran dari Pandemi Sebelumnya.

Cupang Hias, Trend atau Hobi?